Pandemi Covid-19 di Guyana Prancis
Penyakit | COVID-19 |
---|---|
Galur virus | SARS-CoV-2 |
Lokasi | Guyana Prancis |
Kasus pertama | Saint-Laurent-du-Maroni, Guyana Prancis |
Tanggal kemunculan | 4 Maret 2020 (4 tahun, 8 bulan dan 4 hari) |
Asal | Wuhan, Hubei, Tiongkok |
Kasus terkonfirmasi | 729[1] (8 Juni 2020) |
Kasus sembuh | 400 |
Kematian | 2 |
Situs web resmi | |
COVID-INFO |
Pandemi koronavirus 2019–2020 di Guyana Prancis pertama kali dikonfirmasi pada tanggal 4 Maret 2020. Lima kasus pertama terdeteksi di komune Saint-Laurent-du-Maroni.[2]
Garis waktu
[sunting | sunting sumber]Maret
[sunting | sunting sumber]Pada tanggal 4 Maret 2020, lima kasus COVID-19 pertama dikonfirmasi di komune Saint-Laurent-du-Maroni. Keseluruh lima orang adalah peserta kegiatan ibadah di gereja l’Eglise de la Porte di kota Mulhouse, Prancis pada bulan Februari.[3] Pemeriksaan dilakukan setelah dilaporkan kasus koronavirus dari kegiatan ibadah yang dilaksanakan.[4]
April
[sunting | sunting sumber]Pada tanggal 9 April 2020, Uni Eropa mengumumkan hibah sebesar €8 juta kepada Badan Kesehatan Umum Karibia untuk menangani koronavirus di negara-negara Karibia, yang mana Guyana Prancis adalah salah satu anggotanya.[5]
Pada tanggal 20 April 2020, seorang pasien yaitu pria berusia 70 tahun meninggal dunia di rumah sakit di Cayenne dan menjadi korban jiwa pertama.[6]
Mei
[sunting | sunting sumber]Pada tanggal 14 Mei 2020, diumumkan sebuah upaya pencegahan penyebaran virus lebih lanjut bagi komune Saint-Georges.[7] Langkah ini dilakukan setelah ditemukannya 37 kasus baru di komune tersebut hanya dalam waktu beberapa hari.[7][8]
Pada tanggal 18 Mei 2020, walikota dari Saint-Georges de l'Oyapock, Georges Elfort, mengumumkan bahwa seluruh penduduk akan menjalani pemeriksaan, baik yang memiliki gejala ataupun yang tidak.[9]
Juni
[sunting | sunting sumber]Pada tanggal 8 Juni 2020, pasien pria berusia 92 tahun yang meninggal dunia di rumah sakit Andrée-Rosemon di ibukota Cayenne menjadi korban jiwa meninggal dunia yang kedua.[10]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "Covid Info du lundi 8 mai 2020". guyane.gouv.fr (dalam bahasa Prancis). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-06-08. Diakses tanggal 9 Juni 2020.
- ^ Lama, Catherine (4 Maret 2020). "Coronavirus : cinq personnes de Saint-Laurent ayant contracté le virus sont à l'isolement à Saint-Laurent du Maroni". la1ere.francetvinfo.fr. Diakses tanggal 9 Juni 2020.
- ^ Lama, Catherine (4 Maret 2020). "Coronavirus : 5 cas à Saint-Laurent du Maroni". la1ere.francetvinfo.fr. Diakses tanggal 9 Juni 2020.
- ^ Thébia, Marie-Claude (23 Maret 2020). "Coronavirus : chronologie des cas importés depuis le début de l'épidémie en Guyane". la1ere.francetvinfo.fr. Diakses tanggal 9 Juni 2020.
- ^ "EU provides US$8.6M grant for C'bean to combat COVID-19". kaieteurnewsonline.com. 9 April 2020. Diakses tanggal 9 Juni 2020.
- ^ Cartesse, Océlia (20 April 2020). "Coronavirus : un premier décès lié au Covid-19 en Guyane". Diakses tanggal 9 Juni 2020.
- ^ a b Tréfoux, Pierre (14 Mei 2020). "Coronavirus : réunion de la cellule de crise pour la prise en charge de l'épidémie de Covid-19 à Saint-Georges". Diakses tanggal 9 Juni 2020.
- ^ Thébia, Marie-Claude (13 Mei 2020). "Coronavirus : 11 nouveaux cas de Covid-19 ce mercredi 13 mai, 10 malades ont été recensés à Saint-Georges en 24h". Diakses tanggal 9 Juni 2020.
- ^ Lerouge, Isabel; Robin, Yves (18 Mei 2020). "Coronavirus : toute la population de Saint-Georges de l'Oyapock testée à compter de ce 18 mai". Diakses tanggal 9 Juni 2020.
- ^ Thébia, Marie-Claude; Robin, Yves (8 Juni 2020). "Coronavirus : un nouveau décès lié à l'épidémie de Covid-19, l'homme était âgé de 92 ans". Diakses tanggal 9 Juni 2020.